Skip to main content

Sistem Basis Data

Pendahuluan

Halo Kawan Bersama! Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga semuanya dalam keadaan sehat ya! Baik, kita akan melanjutkan kembali pembahasan kita tentang basis data. Kali ini kita akan membahas tentang sebuah "mesin" yang dapat mengelola dan mengorganisasi basis data, biasanya disebut dengan Sistem Basis Data. Penasaran? Mari kita bahas bersama!

Apa itu Sistem Basis Data?

Setelah kalian mempunyai basis data, selanjutnya muncul pertanyaan: Bagaimana saya  mengelola basis data tersebut? Berbeda dengan basis data yang bersifat manual (contoh di materi sebelumnya: lemari arsip), basis data yang kita bahas bersifat digital. Karena dalam bentuk digital, maka untuk mengelola basis data dibutuhkan sebuah program/aplikasi/software. Apa software-nya? Tunggu dulu ya!

Dari penjelasan di atas, apakah bisa kalian menyimpulkan apa itu sistem basis data? Mari kita simpulkan bersama: Jadi, sistem basis data gampangnya adalah gabungan dari software pengelola dan basis datanya. Itulah sistem basis data atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Database Management System (DBMS). Bagaimana? Sudah cukup jelas bukan? Perhatikan gambar di bawah ini, mungkin bisa membantu lebih memahami sistem basis data.

Gambaran sebuah DBMS
Jika kalian perhatikan gambar di atas, ketika kita membuat basis data sebenarnya pasti ada sistem yang mengelolanya. Contoh paling sederhana adalah Microsoft Excel, aplikasi ini digunakan untuk membuat data dalam bentuk tabel. Maka datanya disebut dengan basis data dan Microsoft Excel disebut dengan sistem basis data.

Komponen Sistem Basis Data

Kalian sudah mengetahui apa itu sistem basis data, selanjutnya kita akan membahas tentang komponen apa saja yang menyusun sistem tersebut. Ada lima komponen penyusun sistem basis data, yaitu:
  1. Hardware (perangkat keras), tanpa adanya hardware tentu kita tidak akan bisa menjalankan sistem basis data. Contoh dari hardware adalah komputer, laptop, server, dan lain-lain
  2. Sistem operasi, semua sistem basis data hanya bisa berjalan di atas sebuah sistem operasi. Contoh sistem operasi yang populer saat ini adalah Windows, MacOS, Linux, dan lain-lain
  3. Software sistem basis data, jika kita ingin menjadi programmer maka software yang bisa digunakan adalah MySQL, PostgreSQL, SQL Server, dan lain-lain. Sedangkan jika basis data hanya akan digunakan untuk pengguna biasa, maka dapat menggunakan Mircosoft Excel.
  4. User, merupakan pengguna dari sistem basis data itu sendiri. Pengguna dapat berperan sebagai programmer, admin, pengguna biasa (end user), dan lain-lain.
  5. Aplikasi lainnya yang mendukung atau menggunakan basis data. Jika sebagai programmer, maka kalian akan membuat aplikasi yang menggunakan basis data seperti web, dekstop, mobile, dan lain-lain. Basis data yang akan kita gunakan adalah basis data yang tidak hanya bisa terhubung dengan pengguna biasa, tetapi juga dengan aplikasi lain. Sehingga ada aplikasi seperti pada poin 2.
Perhatikan gambar di bawah ini untuk lebih memahami komponen sistem basis data!
Apakah kalian bisa memahami maksud dari gambar di atas? Mari kita bahas bersama! Untuk pengguna biasa, sistem basis data biasanya dalam tampilan User Interface (UI) yang baik dan mudah dipahami, seperti dalam Microsoft Excel. Sedangkan, untuk sistem basis data yang digunakan oleh programmer, menggunakan perintah-perintah terntentu untuk mengaksesnya (tidak ada UI khusus), selain itu sistem basis datanya juga bisa digunakan oleh aplikasi lain seperti web dan aplikasi lainnya.

Bahasa Basis Data

Sistem basis data merupakan jembatan penguhubung antara pengguna dan basis data, baik itu pengguna yang berupa orang atau aplikasi lain. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita mengelola basis data tersebut? Bahasa apa yang digunakan? Mari kita bahas bersama!
Secara garis umum, bahasa yang digunakan untuk mengelola basis data dikenal dengan bahasa basis data. Dalam bahasa baris tersebut terdapat dua jenis perintah: Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Penasaran? Mari kita bahas satu per satu, dan tentu saja kita bahas bersama!

Data Definition Language (DDL)

Secara gampang, Data Definision Language (DDL) merupakan bahasa yang berisi perintah-perintah untuk membuat struktur sebuah basis data. Contoh perintahnya adalah membuat, mengubah, atau menghapus basis data. Perlu diketahui, jika pada pengguna biasa kita membuat folder pada komputer, maka pada sistem basis data kita menggunakan DDL untuk membuat sebuah basis data, membuat table (file) sampai dengan kamus-kamus dari setiap data yang akan kita buat di dalam table. Jadi sebelum kita menyimpan data di dalamnya, terlebih dahulu kita membuat wadah dalam bentuk table. Contohnya kita akan membuat basis data sekolah di mana terdapat table siswa dan table tersebut terdiri dari kolom NISN dengan tipe data angka, kemudian ada nama dengan tipe data huruf, ada juga tanggal lahir dengan tipe data tanggal, dan lain-lain.

Data Manipulation Language (DML)

Jika DDL digunakn di awal pembuatan struktur basis data, kemudian basis datanya sudah selesai dibuat, biasanya kita akan menggunakan Data Manipulation Language (DML). Gampangnya, DML dapat kita gunakan memanipulasi basis data yang sudah dibuat. Contohnya seperti mencari, menambah, mengubah, atau menghapus data yang ada di dalam table.

Bagaimana? Apakah kalian sudah memahami apa itu DDL dan DML? Mari kita simpulkan bersama! Jadi, DDL digunakan untuk membuat struktur awal sebuah basis data kemudian setelah basis data tersebut selesai dibuat, maka digunakanlah DML untuk memanipulasi data yang ada di dalamnya. Kita sebagai pengguna (programmer atau admin basis data) hanya mengirimkan perintah-perintah dalam bentuk DDL dan DML kepada sistem basis data, setelah itu data tersebut akan diolah sesuai dengan perintah yang kita berikan.

Sudah cukup jelas bukan? Jika belum silahkan dibaca kembali, dan jika sudah mari kita bersama lanjut ke materi yang lain! 

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu Basis Data (Database)?

Pendahuluan Apakah kalian pernah mendengar istilah Basis Data (Database)? Jika belum pernah, mari kita sama-sama belajar sambil "bermain" tentang basis data! Basis data sebenarnya bisa diibaratkan dengan sebuah LEMARI ARSIP. Kita ambil contoh sebuah lemari yang berisi arsip data SISWA di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki empat program keahlian yaitu Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), Agribisnis Tanaman (AT), dan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Apabila salah seorang dari kalian diberikan tugas untuk mengelola lemari tersebut, maka tentu saja kalian akan: MERAPIKAN, MEMBERI TANDA (NAMA), MENGELOMPOKKAN, dan lain-lain. Muncul satu pertanyaan, apa tujuannya dirapikan, diberi tanda/nama, dan dikelompokkan? Tentu saja agar ketika ada yang ingin mencari arsip, kalian yang bertugas mengelola dapat dengan mudah mencarinya karena sudah diatur tata letaknya, contoh: diatur berdasarkan nama-...